✅Diaspora Masyarakat Cina di Sampit pada 1847 sampai 1942 - Seribu Ilmu
News Update
Loading...

Sunday, January 12, 2020

Diaspora Masyarakat Cina di Sampit pada 1847 sampai 1942


PENULIS
Yusri Darmadi (BPNB Kalbar)
Yusriadi (IAIN Pontianak)
Rezza Maulana (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)

“Sebelum abad ke-13, pengunjung dan pedagang dari Tiongkok sudah mendatangi Borneo, meskipun awalnya jumlah yang menetap pastinya sangatlah sedikit. Ekspor dari Borneo adalah hasil-hasil hutan dan laut yang dipertukarkan dengan garam, beras, bahan pakaian, dan barang-barang kebutuhan lainnya. Sejak awal, barang tambang Borneo –emas dan intan –juga telah memasuki perdagangan internasional”.


Dayak merupakan suku dominan di Kotawaringin Timur dengan jumlah mencapai 53 persen. Dayak yang tinggal di Sampit adalah Dayak Sampit. Di pusat kota ini jumlah mereka diperkirakan sebanyak 21 persen.


Penamaan Dayak Sampit merujuk kepada nama geografi wilayah pemukiman mereka, yaitu daerah Sampit. Mereka inilah penghuni awal daerah ini. Tetapi kapan waktu mereka berada di Sampit atau membuka daerah ini tidak dapat dipastikan. Sjahril (2014) yang mengutip beberapa sumber menyebutkan bahwa nama Sampit sudah ada dalam kitab Negara Kretagama karangan Empu Prapanca di era Majapahit, abad ke-14.


Orang Dayak di Sampit adalah dari kelompok Ngaju. Kelompok Ngaju merupakan kelompok terbesar di wilayah Kalimantan Tengah. Salah satu tokoh Dayak Ngaju yang terkenal adalah Tjilik Riwut. Beliau merupakan gubernur Kalimantan Tengah, pernah menjadi bupati di Sampit.


Share with your friends

Add your opinion
Disqus comments
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done