✅Kemiskinan di Indonesia - Seribu Ilmu
News Update
Loading...

Wednesday, April 22, 2020

Kemiskinan di Indonesia




Kemiskinan di Indonesia
Kemiskinan menjadi permasalahan yang sangat diperhatikan banyak orang dan para aktifis serta para politikus, apalagi menjelang PILPRES dan PILEG, entah sebagai ajang pencari suara atau benar untuk memberantas batas sosial dan kemiskinan yang terbentuk di Indonesia saat ini. Batas sosial atara kaya dan miskin mungkin tidak begitu terlihat apabila di desa tetapi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Makasar tentu membuat kita menjadi sangat prihatin bahkan di beberapa media dituliskan banyak orang miskin di kota besar seperti Jakarta yang terkadang tidak bisa makan dalam sehari, ada juga yang sehari 1 kali makan dan sebagainya, tentu hal ini membuat kita terheran-heran apa penyabab dari semua ini. Apakah kebiasaan beramalas-malasan ? Apakah tidak rajin dalam bekerja ? Apakah pemborosan ? atau Sistem negara kita yang salah kaprah ?

Kata Kunci : Kemiskinan 

Pendahuluan
Mengatasi kemiskinan tentu memakan waktu dan aggaran yang sangat banyak, dikarenakan poulasi di Indonesia sangatlah banyak tentu hal ini diperlukan perhatian khusus, bahkan banyak lembaga riset untuk mendata berapa banyak kemiskinan di Indonesia, nantinya data ini digunakan sebagai pacuan untuk mengetahui seberapa banyak masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Tetapi saat ini data garis kemiskinan dibuat ajang untuk pertunjukan keberhasilan pemerintah untuk menunjukan seberapa suksesnya pemerintah saat ini memimpin walau data dan fakta terkadang tidak sejalan denga kenyataan yang ada.
Banyak permasalah yang dikeluhkan dari masyarakat yang tergolong miskin, ada juga yang merasa miskin bahkan pura-pura miskin hanya untuk mendapatkan fasilitas yang diberi oleh negar semisal Kartu Pintar, Kartu Sehat dan sebagainya. Padahal kartu ini bukanlah solusi utama dalam menyelesaikan kemiskinan yang ada di Indonesia. karena pada dasarnya Indonesia dan negara-negara lainya sedang terjebang disebuh sistem sehingga negara kita tidak mampu keluar dari sitem ini.
Dari sebuha catatan sejarah Indonesia pernah mengatasi kemiskinan yang awalnya ½ (setengah) dari penduduk Indonesia kemudian menjadi 11%.[1] Kembali lagi data ini menjadi ajang pertunjukan kesuksesan pemerintahan, tetapi lagi lagi-lagi kemiskinan tidak dapat 100% dihilangkan. Kemiskinan merupakan anugra Tuhan berikan kepada kita agar kita sadar bahwa apa yang kita miliki saat ini jauh lebih baik karena masih ada yang di bawah kita.
Keberhasilan Indonesia dalam melakukan pembangunan ekonomi dan memberantas angka kemiskinan  mendapat banyak pujian dari negara-negara najuda dan masayrakat dunia. Laporan World Bank (1993) yang bertajuk: "The East Asian Miracle", misalnya, menempatkan Indonesia menjadi salah satu macan Asia dalam daftar "The High Performing Asian Economies (HPAEs)" sejajar dengan Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Malaysia, dan Singapura.[2] Yang artinya Indonesia mampu mengatasi kemiskinan, tetapi setalah Word Bank menyatakan krisis Indonesia mendapatkan dampak dari sistem ini.
Kasus kisis 1998 selalu menjadi ajang salah-salahan kemiskinan pada saat ini tuduhan-tuduhan korupsi dan sebagainya menjadi bumbu politis di Indonesia untuk membantah kegagal untuk mengatasi kemiskinan. Saat ini kita kekurangan mengenai penjelasan krisis dan masalah pada tahun 1998 yang menyebabkan banyak hal yang membuat Indonesia hingga saat ini selalu menyalahkan Orde Baru sebagai pakar penyebab kemiskinan di Indonesia. Seandainya semua masyarakat Indoensia tau penyebab krisis dan kemiskinan dan sangkut paut dengan 1998 tentu kita akan lebih kritis dan bahu membahu mencari solusi ketimbang mengeles menyalahkan masalalu.
Kegagalan dalam mengatasi kemiskinan tentu berdampak buruk bagi masyarakat, perilaku sosial, politik, ekonomi dan menimbulkan banyak permasalahan baru bahkan yang paling parah ancaman untuk lepas dari Indonesia, semisal Papua, dengan gerakan OPM (Organisasi Papua Merdeka) yang mengancam untuk pisah dan keluar dari NKRI karena merasa pemerataan kesejahtraan hanya berpusat di pulau jawa, tidak hanya permasalahan mengenai itu saja jauh lebih dari itu yang terjadi di sana pendidikan kurang merata, yang terjadi adalah kesenjagan pendidkan. Banyak diskriminasi suku Papua dipulau jawa yang selalu dilihat norak, dan mengerikan karena kita sangat sedikit sekali bergau dengan masyarakat Papua karena tidak sebanyak suku Jawa yang menyebar di seluruh dunia. Sehingga yang terjadi adalah cara pandang kita terhadap orang Papua dan sebalinya tidak sama, dan merasa canggung.
Kemiskinan menimbulkan turunya angka pendidikan di Indonesia, sehingga kemiskinan memberikan dampak buruk kepada wawasan generasi muda, yang seharusnya mendapat pendidikan wajib 9 tahun tapi tidak seperti realita, berikut adalah table angka melek huruf diambil dari data BPS tahun 2017.




[1] https://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi-makro/kemiskinan/item301?
[2] Punu Anto, Erutan Agas. 2007. Mengkaji Potensi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk Pembuatan Kebiiakan Anti Kemiskinan di Indonesia. Jurlana UGM . (p.295- p.296)


Share with your friends

Add your opinion
Disqus comments
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done