Seperti sudah dibahas sebelumnya, anak membutuhkan perlakuan yang tepat, agar keberadaannya benar-benar menjadi kegembiraan bagi orang tuanya. Karena jika anak diperlakukan dengan cara yang salah, ia justru akan berbalik menjadi musuh yang terus menerus menyusahkan orang tuanya kelak.
Beberapa faktor yang menyebabkan orang tua keliru dalam mendidik anaknya antara lain, karena tidak memiliki bekal iman yang kuat, bekal ilmu yang sedikit, pengalaman yang minim, serta lingkungan yang kurang baik.
Dalam Surah At-Taghabun ayat 14-18
Hai orang-orang yang beriman ! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka hati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu). dan di sisi Allah lah pahala yang besar. Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarkanlah serta taatlah; dan infakkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipatgandakan (pembalasannya) ke padamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun. yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. At-Taghabun [64]: 14-18)
Banyak contoh bagaimana seorang anak yang tidak lagi menjadi rahmat bagi kedua orang tuanya. Bahkan mudah juga kita temukan seorang anak yang berbuat durhaka ke pada kedua orang tuanya. Ia membentak orang tuanya, bersikap pelit, menelantarkan, menyakiti bahkan membunuh orang tuanya.
Jangankan membahagiakan orang tuanya, anak-anak seperti itu justru menambah penderitaan orang tuanya, bahkan hingga yaumul akhir nanti. Sebab setiap orang tua akan diminta pertanggung jawaban di hadapan Allah perihal anak mereka. Apakah anak-anak yang Allah titipkan pada mereka sudah mereka jaga dan mereka didik dengan benar atau tidak.
Anak yang menjadi musuh bagi orang tuanya sungguh merupakan ujian berat bagi orang tuanya. Saat anak tidak mencurahkan kasih sayang pada orang tuanya sebagaimana mestinya maka sebenarnya orang tua itu telah menjadi orang tua yang gagal.
Tapi tidak perlu sedih dan khawatir, kegagalan itu tidaklah permanen. Selalu ada jalan untuk memperbaikinya dan perbaikan itu harus segera dilakukan sebelum semua terlambat.