Masalah yang terjadi pada saat menjalani program diet
Hampir semua diet menyarankan untuk menghindari makanan yang sudah diproses, kurangi konsumsi kafein yang terdapat pada kopi dan teh, serta gula sederhana, tambahkan suplemen multivitamin/mineral dan tingkatkan asupan air. Semua ini adalah rekomendasi yang baik. Masing-masing diet mempunyai strategi sendiri dalam membatasi jenis makanan tertentu dan hal ini sering menyebabkan defisiensi. Misalnya diet tinggi lemak, rendah karbohidrat merupakan pola diet yang rendah kadar vitamin E, Vitamin A, Thiamin, Kalsium, Magnesium dan Zink. Diet Rendah Lemak Sering menyebabkan defisiensi Vitamin E dan Vitamin B12.
Defisiensi nutrisi atau malnutrisi adalah kondisi ketika manusia tidak mendapatkan unsur pembangun tubuh seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam kadar ideal agar tubuh bisa berfungsi dengan baik. Hal ini membuat tubuh lebih rentan terserang penyakit (Aladokter).
Program diet melarang jenis makanan tertentu, pasien sering kali tidak menaatinya dan akibatnya sejak awal program diet sudah terjadi penyimpangan. Hal yang jauh lebih penting adalah perubahan gaya hidup dengan pola makan yang sehat. Penurunan berat badan sebesar 5% sudah meningkatkan taraf kesehatan signifikan.
Saran Diet Sehat
- Karbohidrat kompleks dipilih dari golongan indeks Glisemik rendah seperti roti gandum yang coklat, nasi merah dan kacang-kacangan.
- Karbohidrat sederhana seperti gula pasir, sirup, permen, tepung terigu dan tepung beras dikonsumsi sesedikit mungkin.
- Asupan serat ditingkatkan dengan makan paling sdikit 5 porsi sayur dan 4 porsi buah-buahan dalam sehari.
- Asupan Lemak Jenuh (banyak terdapat dalam hewan) dan Lemak Trans (banyak terdapat dalam biskuit dan crackers) juga dikurangi dalam mengonsumsinya.
- Asupan asam lemak omega 3 diperbanyak dengan cara meningkatkan konsumsi ikan, sedikitnya 2 kali dalam seminggu dan kurangi konsumsi daging merah.