Saat ini untuk mendaftar kerja sudah sering diminta mencantumkan akun media sosial di dalam CV.
Bahkan ada juga yang hanya diminta portfolio, untuk menunjang seberapa kemampuan yang kita miliki. Oleh karena itu membuat akun media sosial kita dengan baik, mulai sejak dini adalah sebuah keharusan.
Saya pernah bertemu dengan salah satu kepala cabang BRI, saat kami duduk di luar ruangan kos kami. Kemudia kami sedikit berbicara mengenai diri kami masing-masing hingga beliau bercerita mengenai pentingnya akun media sosial seperti instagram dan tiktok. Menurutnya untuk menerima pekerja baru di kantor BRI sudah dinilai melalui akun media sosialnya. Jika akun sosial medianya jelek atau bahkan memiliki reputasi buruk, akan menjadi pertimbangan berat dan sebaliknya jika akun media sosial kita baik akan menjadi pertimbangan yang bagus dan kemungkinan besar kita akan diterima.
Media sosial saat ini bukan hanya menjadi dunia maya, tapi sudah dianggap sebagai pribadi kita yang asli. Munculnya undang-undang ITE menjadi bukti betapa diakuinya pribadi kita, walaupun sebenarnya kita bisa saja menjadi orang yang berbeda saat berada di media sosial. Namun UU ITE bisa menjerat siapapun ketika seseorang melakukan kesalahan di media sosial.
Maka dari itu membangun persoalan branding media sosial yang baik dan profesional adalah salah satu kunci di masa depan untuk mendapatkan pekerjaan atau pelanggan ketika kita membangun suatu usaha.
Banyak dari kita jarang menggunakan media sosial kita sebagai alat untuk mempromosikan kemampuan yang kita miliki. Bahkan sebagian lagi menjadikan media sosial hanya sekadar hiburan semata.
Ada beberapa langkah untuk memulai membangun personal branding,
Pertma, menentukan arah personal branding yang ingin dibentuk. Misalnya ingin menjadi designer. Maka di kerucutkan lagi hingga menjadi profesional designer 3D art.
Kedua, mendeskripsikan diri kita di bio. Bio akun media sosial, baik Facebook, Twitter, maupun Instagram adalah stopping point bagi orang-orang saat mereka mampir ke sebuah akun media sosial. Karena itulah, bio media sosial seharusnya bisa menjelaskan dengan baik, siapa sosok yang ada di balik akun media sosial yang kita miliki.
Tuliskan dengan singkat namun jelas, apa profesi, skill, atau bisa juga spesialisasi yang dimiliki. Tuliskan juga apa yang bisa ditawarkan kepada orang-orang. Hal tersebut agar keterangan tersebut bisa dikutip sebagai atribusi di banyak media dan platform.
Ketiga, mengunggah hasil kerja kita, atau tips mengenai proses pengerjaan kita. Dengan begitu orang lain akan mengetahui kemampuan kita. Biasanya hal ini disebut dengan porfolio. Alangkah baiknya disetiap postingan kita diberi kredit ditengah berbentuk transparan agar ketika di diungga kembali oleh orang lain. Orang Orang akan tetang mengetahui pembuat aslinya.
Keempat, sering lah mengunggah hail kerja kita secara teratur.
Kelima, seringlah berintraksi dengan pengikut kita, walau hanya satu, dua orang.